Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2019

Puisi: Malam Mencekam

Malam Mencekam Karya: M. Rahayu Dalam keremangan malam Langit kelam tanpa rembulan Bintang pun ikut tenggelam  Langit kehilangan senyum ceria Mendung hitam berarakan Langit pun muram Setiap kilat cahaya Disambut petir menggelegar Hanya kerlip  lilin  Menghiasi sudut-sudut rumah Menambah sunyinya malam Pintu-pintu rumah tertutup rapat Sesekali mata mengintip Dari kaca jendela Suasana jalanan menjadi lengang Rasa takut merasuk di jiwa Membuat ciut nyali untuk ke luar rumah

Puisi: Sebatang Kara

Sebatang Kara Karya: M. Rahayu Hari terus berlalu Aku dalam sendiri  Berteman titian dalam impian Rumah mungil  Berdinding bambu lapuk  termakan usia Menjadi teman setia Di atas dipan kayu Yang reot nan rapuh Terbaring tubuh ini Tergolek lemas tanpa daya  Panasnya terik mentari Dinginnya angin malam Serta tetesan air hujan  Menjadi teman dalam keseharian

Puisi: Gaza Membara

Gaza Membara Karya: M. Rahayu Dunia penuh kegelapan Seolah tak ada kehidupan Oase-oase mengering Kamunikasi menjadi terhenti Hanya suara peluru menderu Bom-bom menggema Meluluhkan yang ada Rumah-rumah menjadi peti mati Sesekali jerit tangis meronta Melihat sanak saudara meregang nyawa Namun tak ada keluh kesah Tak ada kata menyerah Perjuangan tetap bergejolak Semangat kian membara Meski darah mengalir Kulit daging terkoyak Jiwa melayang tak menjadi penghalang Sragen, 20 September 2019

Puisi: Akhir Sebuah Perjalanan

Akhir Sebuah Perjalanan Karya: M. Rahayu Ketika ruh meninggalkan raga Tubuh  terbujur kaku Denyut nadi tak terdengar Darah pun berhenti mengalir Tiga lembar kain putih Menyelimuti tubuhku Ku kan tinggalkan gemerlapnya dunia  Harta pun tiada guna Saat itulah... Batas waktuku  berakhir Perjalanan hidup pun usai Jiwa kembali keribaan Menuju  titian  abadi Sendiri dalam sunyi Gelap tanpa pelita  Pengap tiada udara Saatnya menerima hisab Atas segala yang diperbuat Tak ada dewi penolong Kecuali amal kebajikan