Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2022

Membalut Luka

Membalut Luka Luka hati itu Memang tidak berdarah Tidak ada goresan Namun, Rasanya bagai diiris sembilu Pedih ... Perih ... Apapun itu Hidup harus tetap berjalan Karena roda kehidupan terus berputar Jangan berhenti Jangan menyerah Karena itu tandanya  Hidup telah kalah Balut luka dengan sabar Tahan amarah dengan istiqhfar  Hapus dendam dengan ikhlas Kuatkan hati dengan memaafkan Terima segala ketetapan takdir  Apapun yang terjadi  Tak ada yang sia sia Karena rencana Allah itu indah  Sragen. 28 Februari 2022

Wanita Mahal

Wanita Mahal  Wanita mahal Bukan wanita  Seperti Cleopatra Yang memiliki paras jelita Suka menebar pesona Dengan gaya eksotika Wanita mahal Laksana mutiara Yang tertutup rapat Di dalam cangkang kerang Wanita mahal  Menutup rapat pintu hati Meski diketuk seribu kali Karena lebih memilih Memegang teguh janji Untuk setia satu cinta Wanita mahal Lebih memilih syariat Dari pada syahwat Demi menjaga izzah dan iffah Semata karena Allah Sragen, 27 Februari 2022

Panggung Sandiwara

Panggung Sandiwara Dunia ini panggung sandiwara Manusia sebagai pemeran utama Aturan dan kebijakan Bagai peran yang harus dijalani Ceritanya mudah berubah  Dan berganti Sesuai skenario sutradara Apa daya, Inilah panggung sandiwara Setiap lakon harus diperankan Dan dimainkan Dengan penuh ekspresi Penjiwaan secara totalitas Meski tak sesuai Dengan karakter pribadi Yang kita ingin Sragen, 26 Februari 2022

Harapan

Harapan Hati ingin memeluk bulan Apa daya tangan tertahan Jangankan rembulan,  Kerlip bintang pun tak kelihatan Malam begitu gelap Berselimut kabut pekat Hati ingin menyibak Mengharap bilah sinar terang Yang ada hanya kegelapan Harapan tinggal angan Menggantung di awan Tanpa kepastian Sragen, 25 Februari 2022

Wanita

Wanita itu Memiliki seribu kali setia   Meskipun seribu kali terluka Tidak akan mudah  Berpindah cinta Bersanding tanpa harta Bukan alasan wanita tergoda  Demi mengejar gemerlap dunia Wanita itu Memiliki seribu kali sabar Meskipun hatinya sering terlempar Namun hidup tetap tegar Karena ketika wanita sudah memilih Tidak akan mudah beralih Tetapi,  Wanita itu Hatinya juga rapuh Di saat harapan pupus Dunia baginya telah runtuh Sragen. 24 Februari 2022

Senandung Rumput Bergoyang

Senandung Rumput Bergoyang Sepi  Sunyi Hening Hampa Tak ada riuh suara Canda tawa Curhatan ringan  Hanya, Bicara tanpa kata Menangis tanpa air mata Tertawa tanpa bahagia Yang nyata tinggal fatamorgana Angan semu belaka Entah, Mungkin sudah masanya Ataukah terhenti  Dan terlewati sesaat saja Untuk apa bertanya, Kepada rumput bergoyang Karena hanya waktu  Yang bisa menjawab Sragen, 17 Februari 2022

Terpaksa

Terpaksa Tubuh renta   Berjalan terseok Tanpa alas kaki  Langkah demi langkah menyusuri jalan Menawarkan barang Beban berat di pundak Membuat kaki  Tak lagi tegak berdiri Terik mentari Deras air hujan Bukanlah penghalang Rasa lelah bukan masalah Dan tak menyurutkan langkah Sesekali terhenti Menghirup napas lega Mengusir lelah Melepas dahaga Terpaksa, Mengais rupiah demi rupiah  Untuk menyambung nyawa Sragen, 16 Februari 2022

Amarah

Amarah Suasana hati bergejolak Meletup-letup Meluap Dan meledak Bila tanpa kendali Puncak rasa Menjadi gelap mata Terbuka seluruh pintu keburukan Tak ada lagi kebaikan Tuturan di lisan Hanya caci maki  Dan celaan Tangan dan kaki Menjadi lebih ringan Orang lain sebagai sasaran Sragen, 16 Februari 2022      

Ayolah

Ayolah Gandeng tangan ini saat berjalan Untuk memberi rasa aman Cium kening ini   Sebagai tanda penenang  Untuk memberi rasa nyaman Lembutkan suara  Dalam segala suasana Karena kerasnya suara Bagai cambuk menyayat hati Dan menyakitkan Jangan mencela  Apalagi memaki Meski kesalahan sebesar gunung Sebanyak buih di lautan Selalu peluk erat Dan dekap hangat Bila langkah mulai lelah Ataupun salah arah Sragen. 14 Februari 2022  

Sendiri

Sendiri Malam mencekam Dingin menusuk kulit Sendiri ... Merajut sepi Merenda mimpi Tubuh merebah dalam resah Bersembunyi di balik selimut  Mata memandangi langit-langit kamar Kegelisahan kian menjadi Angan kian melayang Keringat dingin mulai merayap Di balik selimut tebal Seolah ingin menyeruak  Menyibak kain Sesekali detak jantung Berlari kencang Manakala suara binatang malam Memecah kesunyian  Berulang kali Mulut komat-kamit Merajut kata dalam doa Namun mata tak jua terpejam Hati penuh harap  Malam segera beranjak Dan pagi kembali menghampiri Sragen. 4 Februari 2022

Kala Itu

Kala itu Kala itu hati tersakiti terluka  Dan berurai air mata Kala itu hidup berada di sebuah fase  Tidak tahu harus melakukan apa Namun.... Kala itu hati tetap berusaha Menjalani hidup apa adanya Seolah semua baik baik saja Menangis tanpa air mata Berbicara tanpa suara Napas seolah terhenti di tenggorokan  Kadang rasa bimbang Menggelayut di angan Antara pergi atau bertahan Sragen, 3 Februari 2022