pemulung kata

Masa Lalu M. Rahayu Sesungguhnya hari ini menerima Sepenuh jiwa raga Dengan segenap cinta Bukan dengan prasangka Apa pun yang terjadi Sebagai takdir Illahi Tak perlu menyesali Apalagi menghakimi Segala ketetapan ini Tak bisa dihindari Tak bisa dipungkiri Tak bisa diingkari Lupakan yang menimpa dulu Itu hanya masa lalu Meskipun pilu Meskipun memberi tangis sendu Sragen, 10 Juli 2021

Gelisah M. Rahayu Hidup dalam pusaran gelisah Kecemasan dan kekhawatiran Mengusik ketenangan hati Seakan tak ada lagi tempat bersandar Tumpuan dan pegangan hidup  telah patah Saat hidup dalam belenggu Kebebasan dikebiri Bagai burung dalam sangkar besi Riuh berita kematian Berkumandang di masjid-masjid Bertebaran di media sosial dan grup Suara sirine ambulan mengiang di telinga Menyiutkan nyali yang mendengar Kematian seolah di ujung penantian Bisa datang kapan saja Tanpa memilih waktu dan tempat Tanpa memandang batas usia Sragen, 8 Juli 2021

PPKM M. Rahayu Karenanya ... Segala aspek kehidupan Seperti tenggelam Di dasar lautan dalam Taman pendidikan tak lagi meriah Oleh suara riuh anak sekolah Pintu-pintu kelas tertutup rapat Hingga gembok berkarat Hanya ada meja dan kursi usang Tempat duduk tak beraturan Kaca jendela tampak gelap Dihiasi debu yang melekat Kantor hening dan lengang Tak ada kesibukan Karyawan tak lagi lalu lalang Kebutuhan administrasi Dilayani secara elektronik Pasar seperti tanah lapang Tak terlihat riuh pedagang  Tak terdengar hiruk pikuk Tawar menawar barang Sragen, 6 Juli 2021