Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2022

Ibu

Ibu Kau laksana bidadari surga Cintamu mengalir tanpa muara Kasihmu sebanyak buih di lautan  Tak terbilang jumlahnya Meski kadang kau sering melarang Itu bukti rasa sayang Meski kadang kau sering marah Di kala anakmu salah Didikan mu yang keras Membuatku mampu menjalani kehidupan  Tanpa penuh keluhan Selalu sabar melewati ujian Kini,  Langkah kakimu mulai terhuyung Guratan keriputbtwelukisndi kulitmu  Rambutmu dihiasi kilau memutih Gigimu satu demi satu mulai tanggal Namun apa dayaku, Maafkan anakmu  Hingga kini belum mempu Membalas sedikit pun jasamu Tetapi aku ingin Selalu memberi senyum di bibirmu Walau hingga kini,  Dengan segala kekuranganku Aku masih menjadi beban di pundak mu  Mengusik tidur nyenyakmu Hanya doa yang bisa ku sematkan untukmu Dalam setiap sujud ku Semoga, Kau dipanjangkan umurmu Sisa umur yang barakah Rezeki yang melimpah Sragen, 1 Juli 2022

Bila Kau

Bila Kau Kau yang berpunya Dengan segala rasa Yang bertahta di hati dan jiwa Orang lain hanya menduga Kadang itu sebuah prasangka Karena belum tentu benar adanya Bila kau punya rasa dan asa Seperti yang ku punya Taburlah rasa dan asa mu  Di taman hati  Dalam singgasana peraduanmu Di kelilingi bunga kasih Yang selalu bermekaran Teruslah  menjaganya Hingga akhir masa Dari pandangan mata lapar Tangan-tangan liar Dan duri-duri tajam Yang setiap saat  Mampu mengoyak rasa Mencabik asa Sragen, 22 Juni 2022

Tidak Lagi

Bila dia tiada Kau tak lagi mendengar kata-katanya yang galak Kata-katanya yang cerewet Kau tak lagi mendengar rayuan  Melihat sikap manja Yang selalu menggoda mu  Kau tak lagi merasakan perhatiannya  Saat kau sakit  Siap merawat mu hingga tak terbatas waktu Kau tak lagi bisa memintanya Membuat barisan pasukan merah di punggung Untuk mengusir angin Yang membobol pertahanan tubuhmu Kau tak lagi mencium aroma masakannya Apalagi memanjakan lidahmu  Dengan lezatnya masakan buatannya  Kau tak lagi bisa memintanya mengusir selilit yang hinggap di gigi Dan menganggumu saat  makan Kau tak lagi bisa menggodanya  Dengan wanginya bau ketek  Dan aroma tubuhmu  Yang penuh peluh keringat Di sela-sela kau bekerja Bila dia tiada Tak ada lagi yang menikmati merdunya nyanyian malam Dalam tidur lelap mu  Bila dia tiada Kau hanya bisa mengukir kenanganmu bersamanya Hingga batas waktu telah tiba  Kau akan bersama di dunia abadi-Nya Sragen, 22 Juni ...