Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2020

Menulis sebagai Berkah Pandemi

Menulis sebagai Berkah Pandemi oleh M. Rahayu              Sebelum Pandemi Covid-19 melanda kehidupan manusia di dunia ini sekitar awal Maret tahun 2020, kehidupan tampak biasa saja. Rutinitas sehari-hari tetap berjalan seperti biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Begitu juga dengan kehidupan dalam keluarga saya. Saya seorang ibu rumah rumah tangga dan sekaligus sebagai seorang guru yang mengajar di sebuah madrasah.                 Setiap hari saya harus bangun pagi menyiapkan kebutuhan rumah untuk anak dan suami sebelum saya berangkat mengajar. Sebagai seorang guru, rutinitas saya setiap hari harus berangkat pagi dan pulang sore. Karena jam kerja di kantor saya mulai jam 07.00 sampai 14.30. Sehingga, waktu untuk bertemu dan bersama keluarga sangat sedikit.  Saya hanya dapat berkumpul dengan keluarga kalau sudah pulang kantor.             ...

Menulis sebagai Terapi untuk Meringankan Beban di Hati

 Menulis sebagai Terapi untuk Meringankan Beban di Hati oleh M. Rahayu               S emua orang pada dasarnya pasti pernah mengalami masalah dalam kehidupannya. Mungkin hanya tingkatan atau kadar berat dan ringannya yang berbeda. Ketika kita sedang mengalami masalah dalam hidup kita, mungkin kita akan merasakan sedih, kecewa, terluka, atau pun sakit hati. Dan hal tersebut akan mengakibatkan beban di hati akan bertambah. Apabila kita terlalu sering memendam masalah  dalam hati, kemungkinan akan mempermudah kita untuk mengalami depresi atau stres. Setiap  orang tentunya tidak ingin ada beban yang mengganjal di hatinya. dan kita akan berusaha bagaimana caranya agar beban di hati dapat di hilangkan atau paling tidak dapat berkurang. Setiap orang tentunya akan berbeda  dalam mengatasi masalahnya. atau meringankan beban di hatinya.                 Silakan Anda bersedih, ...

Wuhan

Wuhan Oleh M. Rahayu Wuhan  Sebuah kota metropolitan Jauh di negeri tirai bambu Cermin peradaban baru Bangunan megah  Pencakar langit Wuhan Menjadi klaster perdana Menyebarnya virus Corona Wuhan Kini bagai kota mati Seolah tak ada kehidupan Tak ada penghuni  Segala aktivitas terhenti Penduduk mulai terisolasi Hidup berselimut khawatir cemas dan takut Virus Corona bersemayam Itu nama kerennya Telah mengguncang dunia Mematikan seluruh sendi kehidupan Rasa miris menggelayut di hati Serasa bertaruh nyawa Bagi yang mendekati  Dan memasuki Wuhan Hadirnya virus Corona Menggerogoti dunia Kehancuran umat Kian mendekat Sragen, 30 Januari 2020

Tiba Saatnya Nanti

Tiba Saatnya Nanti Karya: M. Rahayu Suatu saat nanti Kala imun tubuh melemah Penyakit akan menggerogoti  Raga ini mulai rapuh Tulang tak mampu lagi  Menjadi penyangga diri Hanya terbaring dan meratapi Mata hanya memandangi langit-langit kamar Dalam kesendirian dan kesepian Sesekali keluarga dan kerabat menghampiri Namun tak mampu berkomunikasi Hanya  tetesan air mata Sebagai penanda dan isyarat Ingin mengajak bercanda Segala hasrat dan keinginan  Harus tertahan oleh  keadaan Yang tak lagi mau berkawan Bila tiba saatnya nanti Raga ini sudah menyerah Tubuh terbujur kaku Dan membeku Izinkan aku undur diri Pergi menuju titian abadi Sragen, 29 Agustus 2020

Ingin Menyerah

Ingin Menyerah Karya: M. Rahayu Haruskah ku bunuh rasa Meski masih menggebu  Di dalam kalbu Haruskah ku bekukan rasa Di aliran darah Meski denyut nadi  Masih terus berpacu Mungkin lebih baik  Aku mati rasa  Daripada jiwa tersiksa Andai panas bara di hati Tak mampu membakar Hasrat di jiwamu Biarlah hati ini membeku Seperti es membatu Yang tak akan meleleh Meski terbakar panas matahari  Segala daya upaya Telah ku coba  Namun sia-sia Hati ini telah lelah Untuk melangkah Ingin rasanya menyerah Sragen, 29 Agustus 2020