Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2020

Mendung di Pagi Hari

Langit mendung Oleh M. Rahayu Pagi ini Langit dihiasi mendung  Bumi pun bermuka muram Menanti mentari  Yang masih enggan Menghadirkan sinar cerahnya   Mentari masih terlelap Mengukir mimpi indah Di singgasana langit Awan menghitam Dan mulai menggeliat Memberi isyarat Hujan segera bertandang Semilir angin basah Mulai menyapa kulit Hawa dingin menyusuf ke seluruh tubuh Rasa malas menggelayuti  Tubuh enggan beranjak Masih mengharap peluk hangat  Bersama guling dan selimut Sragen, 1 November 2020

Saat Hati Luka

Saat Hati Luka  Oleh M. Rahayu Saat hati ini luka Tak ada yang bisa dilakukan Derasnya air mata yang berbicara Mewakili perihnya luka hati Tak ada kata yang mampu Mengungkapkan perihnya luka  Meski seribu kata  Tak akan bisa menjelaskan  Bagai gelas kaca jatuh Dari menara setinggi langit  Tak sekedar  pecah Namun hancur berkeping  Luruh tanpa bemtuk Terasa sesak di dada Bagai dihimpit batu  Tak ada lagi ruang  Untuk memberi napas kehidupan Sragen, 31 Oktober 2020

Senja Menanti

Senja  Menanti Oleh M. Rahayu Senja  menanti di depanku Sebentar lagi menghampiriku Aku bagai dikejar waktu Perjalanan serasa masih jauh Ingin ku percepat langkahku Ku ambil langkah seribu waktu..... berhentilah melaju Agar senja tak segera datang Andai aku mesin pengatur waktu Ingin rasanya kuputar waktu Agar kembali pagi Sayang, waktu tak mau kembali Dan terus mengajakku berlari Hanya satu Aku harus berbenah Ku persiapkan diri Manakala senja telah ku jumpa Dan malam datang menjemputku

Pagiku Hiang

Pagiku hilang Oleh M. Rahayu Pagiku telah hilang Ditelan kabut senja Seiring tenggelamnya sang surya Kembali ke peraduannya Kini Petang datang menjelang Tak peduli ocehan orang Aku tetap berjuang Meraih asa yang hilang Selama ada peluang Tak akan berpatah arang Esa hilang dua terbilang Sragen, 29 Oktober 2020

Resah

Resah Oleh M. Rahayu Jari-jari lentik ini Menari bersama pena Menggoreskan kata Di atas kertas putih Mengukir sebuah rasa Tanpa terasa lelah Aku tetap betah Meski kadang hati terasa pecah Karena sebuah ulah Resah gundah dan gelisah Menemani hati ini Menerima segala titah Biarlah goresan ini Saksi dan teman bisu Dalam keresahan hatiku Sragen, 29 Oktober 2020

Terharu

Terharu Oleh M. Rahayu Rasa haruku Menyelimuti batinku Tak kuasa Meniti air mataku Kudengar warta darimu Alhamdulillah Bu.... Tertulis namamu  Di antara nama-nama  Pemenang lomba Inilah harapanku Harapan seorang guru Kau goreskan tinta emas  Di bangku sekolahmu Semoga menjadi inspirasi Agar bisa lebih berprestasi Bukan goresan tinta hitam Menjadi persembahan Di bangku sekolahan

Selamat Jalan

Selamat Jalan Oleh M. Rahayu JlJati serasa tersambar petir Mendengar berita ini Air mata meleleh perlahan Tak mampu ku tahan Selamat jalan sahabat Mungkin ini jalan terbaikmu Jalan yang dipilih Allah Kepergianmu menyisakan kenangan  Keindahan masa itu Keikhlasan menerima Itu yang utama Semua yang bernyawa Pasti kembali kepada-Nya Hanya waktulah yang membedakannya Doa kami..... Semoga kepergianmu Diberikan jalan yang terang Jalan yang dimudahkan Mendapatkan tempat yang lapang Di sisi Sang Kholik.... Selamat jalan..... Selamat jalan..... Selamat jalan..... Sahabatku....

Jangan Menyerah

Jangan Menyerah Oleh M. Rahayu Selama jiwa masih bertahta Selayaknya berusaha Dengan segala daya upaya Pantanglah berputus asa Selagi masih ada asa Itulah tumpuan kita Jalani roda kehidupan Meski selalu berputar Selama ada ikhtiar Pasti ada jalan Liku-liku kehidupan  Kerikil-kerikil tajam Jurang-jurang terjal Jangan menjadi penghalang Bila tak ingin asa menghilang Sragen, 29;Oktober 2020

Lelah

Lelah Oleh M. Rahayu Saat tubuh terasa lelah Ingin rasanya menyerah Kalau segala daya upaya Sudah tercurah Tinggallah kita berpasrah Atas segala kehendak Allah Kita jalani segala titah Titah yang tak pernah salah DariNya Sang Pencerah

Mengalah untuk Bersama

Mengalah untuk Bersama Oleh M. Rahayu Aku berfikir.... Ingin rasanya berteriak Suarakan isi hati Namun lidah serasa kelu Mulut serasa terkunci Satu hati ini Mampukah mengubah keadaan Tubuh bagai dihimpit Terasa sesak di dada Namun aku harus mengalah Membuang rasa ego Kesampingkan prinsip hidup Demi kekompakan dan kebersamaan Menerima yang tidak kusuka Mengikhlaskan yang tidak kurela Walau serasa berat di hati Lebih baik mengalah untuk bersama Daripada menang untuk sendiri Sragen, 29;Oktober 2020

Sepi

Sepi Oleh M. Rahayu Satu demi satu Si buah hati telah pergi Pergi mengejar mimpi Tak seharusnya kepergian  Teriring dengan air mata Kuatkan niat Bulatkan tekat Jadi insan bermanfaat Jadi insan bermartabat Insan nan indah bertabiat Semoga....semoga.....dan semoga.....aamiin

Isi Hati

Isi Hati Oleh M. Rahayu Dingin seperti es membatu Keras seperti batu karang Panas seperti bara api        Tak ada rasa empati        Tak ada rasa  berbagi        Tak ada rasa peduli        Bukan  ego tinggi        Bukan tak berhati        Bukan tak ada nurani Diam bukan berarti tak berkata Berhenti bukan berarti tak bergerak         Itulah  isi hati         Menyimpan sejuta arti         Tak semua bisa ngerti Dialah yang memahami Mampu membaca isi hati

Jangan Risau

Janganlah risau Oleh M. Rahayu Allah Maha Tahu apa yang terjadi pada hambaNya Jika Allah mengingatkanmu Janganlah kau marah Itu tandanya Allah  Masih menyayangimu Masih melindungimu Dari kejamnya fitnah dunia Tak perlu kau risau Apa kata orang Orang hanya tahu Apa yang dia lihat Allah lebih tahu segalanya

Berserah Diri

Berserah Diri Oleh M. Rahayu Jalan hidup penuh liku Tak pernah ada yang tahu Sampai kapan berlalu Segalanya milik Sang Penentu Sabar dan ikhlas sebagai alas Menata hati agar tak kandas Di tengah jalan tak berbatas Menuju impian teratas Semuanya serba pasti Sesuai Kalam Illahi Kita tinggal menjalani Berserah dan bertawakal diri

Kerinduan

Kerinduan Oleh M. Rahayu Rasa sepi menyelimuti hati Hati sendu bagai diiris sembilu Menahan rindu menangis pilu Kuatkan hati  seperti batu karang Demi masa menanti  Teruslah maju Jangan tunggu waktu Yakinkan hatimu Usah risau Badai pasti berlalu Bahagia kan datang Biarkan awan hitam  Menggantung kelam Hingga datang hujan Menabur  kasih

Wanita

Wanita  Oleh M. Rahayu Indah di mata Tak harus paras jelita Selalu tebar pesona  Cukuplah beragama Paras sederhana Tutur kata bijaksana Segala tingkah terjaga Wanita Indah di mata Bukan dari parasnya Hiasi emas permata Indah hatinya Itu lebih utama dan mulia Dari yang lainnya

Tangis dalam Senyuman

Tangis dalam Senyuman Oleh M. Rahayu Gumpalan air bening  Memenuhi lingkaran bola mata Tak kuasa membendung lagi Air bening pun meleleh Meski air mata ini mengalir Kami tetap tersenyum Melepas kepergianmu Tugasmu telah paripurna Setelah puluhan tahun Mengabdikan diri  Di dunia pendidikan ini   Usia mungkin sudah senja Semangat tetaplah muda Seolah tak punya rasa lelah Setiap gerak dan tingkah Selalu penuh gairah Semoga di hari tuamu Diwarnai dengan senyuman Jalani usia senja Dengan penuh kebahagiaan Terima kasih atas semua jasamu Sebagai sumber insiprasi Dan keteladanan kami Kenangan mu tetap di hati  Gondang, 30 November 2019

Ku Nanti

Ku Nanti Penantian yang  serasa tak berujung  Kini telah berakhir Hadirmu sudah dinanti Membawa sejuta mimpi Mimpi baru buat kami Meski hanya sebagai tempat singgah sesaat  Semoga hadirmu memberi manfaat Kami menanti aksi dan kiprahmu Dalam memberi teladan  Dan inspirasi kepada kami Semoga hadirmu Membawa cahaya baru Bagi masa depan madrasah M.R Gondang, 1 Februari 2021

Hijrahku

Hijrahku Oleh M.  Rahayu Ya Allah Beri aku kekuatan Keteguhan hati Dalam hijarahku Walau badai menerpa Kerikil tajam menghadang Tetap teguhkan dalam iman Hanya satu tekat Aku berhijrah Demi mencapai ridho Allah Aku tak peduli Apa katamu Kebenaran tidak datang darimu Kebenaran hanya milik Allah

Khalwat

Khalwat Oleh M. Rahayu Kedekatan antara lawan jenis yang tidak ada hubungan mahram Hubungan komunikasi pria dan wanita yang bukan mahram melalui obrolan langsung atau pun media sosial Akan menjurus ke arah zina Lebih baik menghindari nya agar tidak timbul fitnah Wanita harus menjaga ucapan saat berkhalwat dengan pria, dengan tidak melmbut-lembutkan suara Akan lebih baik bila berkhalwat dengan lawan jenis dengan cara yang singkat dan  to the point saja Tidak baik berduaan dengan lawan jeiis tanpa ada mahram yang mendampinginya Sragen, 28 Oktober 2020

Gadget

Gadget M. Rahayu Hidup semakin erat denganmu Mata lebih sering menatapmu Jari jemari lebih sering menyentuhmu Nikmatmu membuat orang lalai Kehilangan separuh waktu di siang hari Bahkan tak puas hingga malam hari Banyak waktu terbuang percuma Berselancar di dunia maya Sekedar hiburan semata Kadang hingga terlupa Keluarga  menanti di sana Untuk sekedar bercengkerama Ibadah salat kadang terlambat Wirid dan dzikir menjadi mangkir Membaca Alquran terlupakan Indahnya hidup di dunia maya Hanyalah sekejap mata Jangan biarkan hati berpaling Mengejar hasrat yang tak penting Sragen, 28 Oktober 2020

Istidraj

 Istidraj Oleh M. Rahayu I stilah untuk azab atau ujian dari Allah yang berupa kenikmatan S edekah yang jarang namun hartanya berlimpah T idak senang pada nasihat, terus berbuat maksiat, dan jarang salat namun rejeki berlipat-lipat I dolanya banyak kaum, dikagumi namun bangga mengumbar aurat dalam berpakaian D ihormati, diteladani, diikuti namun akhlaknya tidak baik. R emehkan orang lain,  sombong, angkuh namun tidak pernah diberikan musibah A nak-anak selalu sehat padahal diberi makan dari harta hasil yang haram J arang diuji sakit padahal dosa-dosanya menggunung Sragen, 28 Oktober 2020

Mencintai

Mencintai Oleh M. Rahayu M erasa memiliki satu sama lain E nggak peduli rupa harta dan tahta N omor satu adalah perasaan C ara membuktikannya kadang tidak masuk akal I nginnya selalu bersama di mana pun dan kapan pun N erima apa adanya atas segala kekurangannya T idak peduli hujan badai asalkan selalu bersama A kan selalu menjaga diri menjaga mata dan menjaga hati I nginnya dinomorsatukan dari pada yang lain Sragen, 27 Oktober 2020 

Tak akan Menyerah

Tak akan Menyerah Oleh M. Rahayu Di jalan jni Hatiku melangkah berhijrah Menuju jalan ridha Illah Di jalan jni Aku ingin berlari Namun tak kuasa  Menahan diri Dari terjalnya batu Di jalan ini Aku ingin berjalan Karena hati terasa lelah Oleh  teriknya panas kehidupan Di jalan ini . Aku merangkak Menyusuri jalan setapak Penuh tebing curam Di jalan ini Aku tetapkan langkah Tak ingin menyerah  Apalagi berbalik arah  Sragen, 27 Oktober 2020

Posesif

Posesif Oleh M. Rahayu P erasaan ingin memiliki yang berlebihan  atas diri seseorang dengan berusaha mengekang dan mendominasinya O leh sebab tekanan, sakit hati, kecewa, atau rasa trauma yang pernah menimpa dirinya S eolah tak ada lagi rasa percaya kepada orang lain yang ada rasa cemas khawatir dan takut akan terulang lagi  E go diri menjadi sangat tinggi hingga inginnya diri menjadi sang pengendali atas diri orang lain S esungguhnya batin sangat tersiksa dan sakit atas semua itu  I nginnya semua hal mampu diawasi, dikontrol, dan dikendalikan layaknya diri sebagai CCTV F asilitas apa pun tak akan terlepas dari kendali dan pengawasannya Sragen, 27 Oktober 2020

Pergilah

Pergilah Oleh M. Rahayu Di mana rasa bahagia Hidup tanpa cinta  Bagai raga tanpa nyawa Aku tak ingin Cinta ini membuatmu bagai terpenjara Mengikat kebahagiaanmu Memasung kebebasanmu Aku rela melepasmu dengan cinta Tanpa membebani rasa Yang kau punya Cinta yang sesungguhnya Tak akan membuat Cintanya menderita Bila bahagiamu di sana Aku tak akan menahanmu Demi rasa egoku Senyum ini mengiringi langkahmu Tak akan kau lihat  Tangis dan airmata Yang akan menjadi rintangan perjalananmu Semoga di sana Kau menemukan bahagiamu Lebih dari bersamaku Sragen, 27 Oktober 2020

Takhbib

Takhbib Oleh M. Rahayu T idak mensyukuri apa yang dimiliki A kan selalu merusak rumah tangga orang lain K elakuan yang dibenci oleh Allah dan tidak akan masuk golongan-Nya H anya mencari kepuasan hasrat diri semata B isa membawa petaka dalam rumah yangga I ndahnya hanya sesaat saja  B erakhir dengan penderitaan dan penyesalan.  Sragen, 26 Oktober 2020

Jeritan Kalbu

Jeritan Kalbu Oleh M. Rahayu Jeritan kalbu ini Memecah kesunyian hati Menggugah damainya jiwa  Kalbu ini menjerit Atas luka yang mendera Meski ku tahu Ini takdir Illahi  Yang harus ku jalani Tak bisa dibantah Atas luka ini Hati seakan patah Jiwa menjadi goyah Tak ada lagi rasa percaya Semua seolah dusta Meski kenyataan Benar adanya Marah membuncah Benci melilit hati Segala tiada makna Jeritan kalbu  Mengubah hidup masa lalu Jati diri telah berganti Pribadi bagai dikebiri Sragen, 23 Oktober 2020

Posesif

Posesif Oleh M. Rahayu, S.Pd. Himpitan dan tekanan melilit raga Trauma merasuk sukma Hilangnya rasa percaya Hadirnya sakwa sangka Menguasai relung jiwa Hati ingin menguasai Menjadi sang pengendali Atas segala yang terjadi Rasa  khawatir Selalu hadir Dalam benak pikir Menghantui perasaan Menggelayut dalam angan Tubuh dan jiwa  Seakan  lelah menjalaninya Hati yang damai Jiwa yang tenang Kini pun melayang Berganti dengan kegalauan Mata dan hati Bagai tertutup rapat Tak mampu melihat kenyataan Meski benar adanya Sragen, 23 Oktober 2020

Luka

Luka Oleh M. Rahayu Luka menoreh di dada Menyiksa kala dirasa Dilupa tak akan sirna Tetap membekas  Meski tanpa gores Bila hati menerima Atas luka yang bertahta Semakin ringan beban terasa Meski tak sepenuhnya sirna Menganggap luka  Bagian dari rasa Dan takdir yang harus ada Untuk mengolah jiwa  Semakin tangguh Tak perlu membenci Siapa yang melukai atas diri Apalagi menyimpan dendam di hati Sragen, 22 Oktober 2020

Lelahku Menjadi Lillah

Suamiku,  Semua yang ku lakukan untuk keluargaku  Semoga menjadi ibadahku Membawaku ke syurga Aku tak akan mengeluh  Dengan seluruh pekerjaanku Aku juga tak akan meminta sesuatu  Yang kamu tak sanggup memberinya  Akan aku jalani semua dengan sabar Meski kadang kau jarang memperhatikanku Jarang bertanya bagaimana hari-hariku Aku hanya berharap Lelahku menjadi Lillah Sragen, 21 Oktober 2020

Surat untuk Suamiku

Surat untuk Suamiku Oleh M. Rahayu Dear suamiku, Ku sadari sepenuhnya Aku tak mungkin mampu Menjagamu setiap waktu Meski ku pasang CCTV Itu pun tak akan mampu  Menjagamu dari keburukan Menjauhkanmu dari yang tak ku sukai Hanya satu yang bisa ku lakukan untukmu  Ya, mendoakanmu setiap waktu Mendoakanmu dalam setiap sujudku Akan selalu ku sebut namamu Dalam setiap doa dan sujudku Agar Allah selalu menjagamu Setiap waktu untukku Dan menjauhkanmu dari segala yang tidak halal bagimu Harapanku, Semoga kelak jika kita berpisah Hanya karena satu hal Maut yang menjemput Kita berpisah Bukan karena hal lain Sragen, 20 Oktober 2020

Harapan untuk Negeri

Harapan untuk Negeri Oleh M. Rahayu Setahun telah berlalu Pendidikan  masih meradang Merintih dan menangis Karena pandemi melanda negeri Belum sampai batas akhir Belajar daring  Menjadi tren masa kini Yang harus diikuti Karena situasi dan kondisi Gedung sekolah yang megah Kini menjadi gelisah Karena tak lagi meriah Salam sapa dan canda tawa  Guru dengan siswa Telah sirna Ruang kelas  Tampak kotor nan usang Bangku dan kursi  Tak lagi tertata rapi Debu sebagai hiasan ruang Sampai kapan pandemi  Melanda negeri Pendidikan dikebiri Segala aktivitas dibatasi Demi protokol kesehatan ini Ayolah,  Jangan biarkan  Pendidikan meratap dalam kefakuman Dihimpit prosedur dan peraturan Ingatlah, Perjuangan mengisi kemerdekaan  Baru setengah jalan Langkah masih panjang Kemerdekaan ini Bukanlah tanda  Untuk berhenti berjuang Namun berjuang lebih kencang Bumi Pertiwi ini Masih menanti  Uluran tangan Pemikir cerdas dan pintar Sragen, 13 Agustus 2020

Tersenyum

Tersenyum Oleh M. Rahayu Hati ini berantakan Hati ini hancur  Luruh berkeping Dan berserakan  Hati ini telah patah Hati ini juga terluka Air mata bercucuran Namun  Masih ada senyum di hatiku Karena aku percaya Allah memiliki tujuan Agar jiwaku lebih tangguh Bila Allah yang mematahkan hatiku Allah juga yang akan menyembuhkan   Jika Allah berkehendak Aku akan bahagia Bahagia pun akan datang Tanpa terduga Tak akan ku biarkan Sedih ini berlarut Air mata terus meleleh Tersenyum dalam menapaki hari  Sragen, 15 Oktober 2020  

Yang Mana Cintamu

Yang Mana Cintamu Karya: M. Rahayu Cinta yang sesungguhnya Memiliki satu muara angan Mengharap kebahagiaan bersama Cinta yang tulus Dilandasi kesetiaan  Dipagari kejujuran  Dibentengi kepercayaan Saling menjaga diri  Menjaga mata  Dan menjaga hati Cinta sejati  Tak bisa diraih sendiri Membangun rasa bersama Tak ada orang ketiga Cinta palsu Berlandaskan kebohongan Mencipta kebahagiaan semu Cinta semu Bahagia milik satu Di luar baik saja Sejatinya menderita Cinta yang salah Hanya merusak makna cinta Niat dan hasrat yang tersemat Menyimpang dari fitroh cinta Yang mana cintamu Hatimu sebagai penentu Tuturmu menjadi pembelamu Tingkahmu pembukti cintamu Sragen, 10 Agustus 2020

Jangan Khianati

Di bumi pertiwi sendiri Di depan mata ini Tipu daya telah tercipta Meski menindas  Dan menyakiti Demi mengejar ambisi Kekuasaan duniawi Janganlah khianati kami Di tanah kelahiran sendiri Sakit dan pedih hati ini Oleh janji yang  diingkari Sudah selayaknya menjadi pelindung   Dan pengayom kami Pembawa aspirasi dan mimpi Seluruh rakyat negeri Jangan hancurkan  Tanah negeri ini Yang seharusnya makmur Gemah ripah loh jinawi Jangan buat kami  Menjadi pembenci Menyulut emosi di hati Saat beban hidup semakin berat  Menggelayut di pundak Sragen, 7 Oktober 2020

Disiplin dalam Menulis

Disiplin dalam Menulis Oleh M. Rahayu Menulis merupakan suatu hal yang mudah bagi seseorang yang sudah memiliki keahlian menulis atau bagi orang yang sudah biasa menulis. Tetapi, menulis adalah suatu hal yang tidak mudah atau sulit bagi seseorang yang belum pernah melakukannya atau belum mencobanya.  Dalam hal ini bukan berarti menulis adalah suatu hal yang tidak bisa dilakukan oleh seseorang yang tidak pernah menulis atau belum memiliki  pengalaman dalam hal menulis. Dengan kata lain, menulis adalah suatu hal yang bisa dipelajari oleh siapa saja asalkan kita mau berusaha,  mencoba, dan mau belajar. Baik menulis yang berupa tulisan fiksi maupun non-fiksi. Kita tidak akan pernah tahu kemampuan kita sebelum kita pernah mencobanya. Mungkin ketika mencoba pengalaman pertama menulis, dalam hati kita masih dipenuhi pemikiran ragu, tidak percaya diri, takut salah, dan lain-lain. Apalagi jika pertama kali kita menulis kita sudah memikirkan tentang tata bahasa, kata ya...

Menulis bagi Seorang Guru

Menulis bagi Seorang Guru Oleh M. Rahayu Menulis merupakan sebuah kegiatan yang tidak hanya dilakukan oleh seseorang yang memiliki label sebagai penulis. Menulis juga bukan suatu kegitan yang menjadi bakat yang dimiliki oleh seseorang. Namun, menulis sebagai suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa terkecuali. Termasuk dalam hal ini adalah seorang guru.  Bagi seorang guru, menulis sebagai suatu kegiatan yang memiliki banyak sekali manfaat. Oleh karena itu, sudah selayaknya kalau seorang guru juga melakukan kegiatan menulis disamping kegiatan pokok yang lainnya, seperti mengajar, mendidik, dan melatih siswanya.  Namun, pada kenyataannya hingga saat ini masih banyak sekali guru yang belum memahami apa saja manfaat dari menulis. Sehingga, hal ini sering berakibat pada ketidakmauan guru untuk menulis, baik menulis yang berupa tulisan nonfiksi, seperti buku, bahan ajar, laporan penelitian, atau artikel untuk media cetak, maupun berbagai bentuk tulisan ...