Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2022

Dibawa Ke mana

Dibawa Ke mana Mau dibawa ke mana dunia ini Semuanya hanya panggung sandiwara Sutradara menyusun skenario Pelaku cerita memainkan perannya Sebagai narator handal Mulai menggiring opini-opini liar Seolah mengalir tanpa muara Narasi-narasi mulai dibangun Untuk menciptakan konflik baru Dunia peran semakin menggila Konflik semakin memanas Masing-masing pihak Bertahan dengan argumennya Tak ada kata mengalah Tak ada kata menyerah Dia yang kuat Dialah yang dapat  Dia yang lemah Dialah yang kalah Sragen, 14 Okt 22

Senja Tenggelam

Senja Tenggelam Senja mulai tenggelam Langit bermuka muram Dihiasi awan hitam berarakan Petir sesekali terdengar Kilat berkilau di kejauhan Hujan deras mulai  Mengurai awan hitam  Yang menggulung di angkasa Angin dingin mulai menyusup kulit  Menusuk hingga ke sendi-sendi tulang Langit menjadi gelap Hanya kerlip pijar pelita Terlihat mengintip di balik jendela rumah-rumah Jalanan tampak lengang Tak ada orang lalu lalang Tak ada deru mesin kendaraan Sragen, 13 Okt 22

Kata Sandi

Kata Sandi Jangankan dirimu Aku sendiri tidak memahami siapa diriku Aku bukanlah sebuah buku Yang bisa kau buka dan kau balik sesuka hatimu Akan lebih baik jika kau tidak mengenalku Sehingga kau tidak perlu memahami ku Meski kau berusaha Sekuat tenaga Keinginanmu sekeras baja Selamanya kau tidak akan mampu memahami diriku Karena diriku adalah kata sandi Sragen, 13 Okt 22

Purnama

Purnama Senja mulai beranjak pergi Menyelinap di balik gelapnya malam  Aku beranjak dari tempat duduk Melangkahkan kaki Menuju pintu jendela Perlahan ku buka pintu  Hembusan angin malam Langsung menyeruak masuk Mulai menyapa kulit Dan membelai rambutku  Yang mengurai di bahu Sesekali ku gosokkan kedua tangan Untuk mengusir dingin yang kian mengusik Aku berdiri menatap langit Menanti hadirnya sang rembulan  Di malam bulan purnama Untuk mengurai kegelapan Yang menyelimuti hati Aku terus menghitung waktu Hingga malam semakin larut Namun rembulan tak jua datang Masih enggan menyinari bumi Sragen, 6 Okt 22  

Lorong Rahasia

Lorong Rahasia Apakah dunia ini terlalu sempit Hanya selebar daun kelor Hingga aku harus selalu  Melihat raut wajahmu Dalam setiap langkah kakiku Wajahmu yang lugu Namun palsu Senyummu yang manis Namun sungguh sadis Kau seperti nyalakan api Dalam tumpukan jerami Mengusik ketenangan Merampas kebahagiaan  Ingin rasanya ku buat Sebuah lorong rahasia Tak ada satu kaki pun Yang berpijak di sana Selain jejak kedua kaki ku ini Hingga aku tak lagi melihat wajah palsu mu itu Sragen, 5 Okt 22

Kandas

Kandas Kisah cinta luar biasa Antara kau dan aku Bukan cinta biasa  Berawal dari sebuah keisengan teman belaka Sebagai comblang kita Seiring berjalannya waktu Aku pun mengenalmu Sosok lemah lembut Membuat jiwaku terpesona Jalinan hubungan terus berkibar Bak bendera  pusaka Sang Saka Merah putih Duduk bersanding di pelaminan Saat mengukir janji telah disepakati Namun, Rencana tinggal angan belaka Keinginan dan harapan Duduk bersanding di pelaminan Mengukir janji  Kandas di tengah jalan Sebuah tragedi berdarah Mengukir sejarah Dan namamu turut terukir di dalam sejarah itu Kau pun pergi membawa mimpi Yang tak pernah kembali Okt 22

Misteri

Meski sudah lama Aku mengenal dirimu Entah mengapa Masih sulit untuk memahami mu Kau seperti lembaran  Dalam sebuah buku Yang masih sulit untuk aku buka Setiap kali belum selesai  Aku membaca buku itu  Dalam satu babak Lalu sudah muncul lagi babak yang baru Meski aku sudah memutar otakku Untuk mengerti dirimu Aku juga belum mampu Memahami siapa engkau Kini, Aku seperti melangkah dalam kegelapan Tanpa diterangi pelita sedikitpun Semua hal tampak tak jelas Apakah mata ini begitu rabun untuk melihat segalanya Atau mahir nya dirimu Dalam menyimpan rahasia Sehingga semua masih menjadi misteri Yang tak bisa aku pecahkan  Sragen, Oktober 22