Purnama
Senja mulai beranjak pergi
Menyelinap di balik gelapnya malam
Aku beranjak dari tempat duduk
Melangkahkan kaki
Menuju pintu jendela
Perlahan ku buka pintu
Hembusan angin malam
Langsung menyeruak masuk
Mulai menyapa kulit
Dan membelai rambutku
Yang mengurai di bahu
Sesekali ku gosokkan kedua tangan
Untuk mengusir dingin yang kian mengusik
Aku berdiri menatap langit
Menanti hadirnya sang rembulan
Di malam bulan purnama
Untuk mengurai kegelapan
Yang menyelimuti hati
Aku terus menghitung waktu
Hingga malam semakin larut
Namun rembulan tak jua datang
Masih enggan menyinari bumi
Sragen, 6 Okt 22
Comments
Post a Comment