Skip to main content

Puisi "Maafkan Aku"

Maafkan Aku
Karya: M. Rahayu

Maafkan aku,
Selama bersamamu
Aku belum mampu 
Menjadi pena hitam
Dalam lembaran hidupmu
Mengukir kebahagiaan
Menghadirkan senyum di wajahmu
Apalagi tawa di bibirmu

Maafkan aku,
Selama bersamamu
Aku  hanya pena merah
Selalu membuatmu marah
Memberi goresan luka
Rasa sakit yang menghimpit
Perih mengiris hati
Di sepanjang hidupmu

Maafkan aku,
Segala daya upaya
Sudah ku coba
Untuk memahamkan diri
Agar aku mengerti
Sebagai diri yang berarti
Dan menjadi yang kau ingin

Sragen, 22 Juni 2020

Comments

Popular posts from this blog

Purnama

Purnama Senja mulai beranjak pergi Menyelinap di balik gelapnya malam  Aku beranjak dari tempat duduk Melangkahkan kaki Menuju pintu jendela Perlahan ku buka pintu  Hembusan angin malam Langsung menyeruak masuk Mulai menyapa kulit Dan membelai rambutku  Yang mengurai di bahu Sesekali ku gosokkan kedua tangan Untuk mengusir dingin yang kian mengusik Aku berdiri menatap langit Menanti hadirnya sang rembulan  Di malam bulan purnama Untuk mengurai kegelapan Yang menyelimuti hati Aku terus menghitung waktu Hingga malam semakin larut Namun rembulan tak jua datang Masih enggan menyinari bumi Sragen, 6 Okt 22  

Gelisah

Gelisah M. Rahayu Hidup dalam pusaran gelisah Kecemasan dan kekhawatiran Mengusik ketenangan hati Seakan tak ada lagi tempat bersandar Tumpuan dan pegangan hidup  telah patah Saat hidup dalam belenggu Kebebasan dikebiri Bagai burung dalam sangkar besi Riuh berita kematian Berkumandang di masjid-masjid Bertebaran di media sosial dan grup Suara sirine ambulan mengiang di telinga Menyiutkan nyali yang mendengar Kematian seolah di ujung penantian Bisa datang kapan saja Tanpa memilih waktu dan tempat Tanpa memandang batas usia Sragen, 8 Juli 2021