Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2021

Bukan Siapa-siapa

Bukan Siapa-siapa M. Rahayu Airmata ini mengalir  Saat impian terindah  Harus kandas di tengah jalan Nyatanya, Yang ku anggap milikku Bukan siapa-siapaku Yang ku anggap berarti Hanya sekedar mimpi Di malam hari Dan hilang di pagi hari Yang ku anggap indah Hanya biasa saja Tanpa bermakna Apalagi berharga Berlalu begitu saja Sirna tanpa tanda Luruh tanpa bentuk Meski aku tahu Kau bukan siapa-siapa Tetap yang terindah  Dalam bagian hidupku Sragen, 20 Februari 2021

Kurang Apa

Kurang Apa M.Rahayu Kurang apa diri ini Merendah di depanmu Qanaah atas  pemberianmu Khidmat setulus hati padamu  Tetapi... Apa yang aku dapat Tak sedikitpun penghargaan  Apalagi pemuliaan Bagimu, Memberi pujian sebagai kerendahan Memuliakan sebagai kehinaan Mengalah sebagai kekalahan Aku hanya tawanan bagimu Yang tak perlu dimengerti Perasaan dan hati ini Ada rasa bimbang Menggelayut dalam angan Memilih berhenti  Atau terus melangkah Meski tak ada lagi harga diri Tak ada rasa dicintai Yang ada sesak di dada Karena terabaikan Seandainya lisan ini  Mampu berucap kata Sakit jiwa ini Akan sedikit terobati Meski  semua mata Memandang hina di raga Mencoba bertahan dalam keadaan Andai jiwa ini  Tak mampu lagi menahan Sakitnya di dada Cukuplah mengadu kepada-Nya Lebih baik memilih bahagia  Dan tidak membiarkan Jiwa ini menderita Bertahan atau berpisah Semua karena Allah Sragen, 17 Februari 2021

Ikhlas

Ikhlas  M. Rahayu Ikhlas itu Ketika nasehat yang tersemat  Kritik pedas menghias Fitnah mulai singgah Tidak membuat semangat punah   Ikhlas itu Ketika hasil tak sebanding Dengan usaha dan harapan Tidak tenggelam dalam muara duka   Ikhlas itu Ketika usaha tidak bersambut dengan pujian yang sebanding Tidak membuat urung  Dan kaki berpaling   Ikhlas itu Ketika niat baik  Disambut dengan prasangka Namun tetap berjalan  Tanpa berpaling muka Ikhlas itu Ketika kehendak tertolak  Tidak membuat pribadi Keluar dari barisan  Dan merusak tatanan   Ikhlas itu Ketika hati khilaf  Mendorong diri meminta maaf Ketika dalam salah  Mendorong diri berbenah   Ikhlas itu Ketika bisa menghadapi  Wajah marah dengan senyum ramah Menghadapi kata kasar  Dengan jiwa besar Ketika menghadapi dusta  Menerima dengan legawa Sragen, 20 Februari 2021  

Cintai Aku

Cintai Aku M. Rahayu Jangan mencintaiku Dengan kedua matamu Karena di luar sana   Banyak yang lebih indah dariku Akan mudah bagimu berpaling   Cintai aku dengan hatimu Karena hatiku selamanya Tak kan ada yang menyerupai Dan itu yang akan  Membuat kokoh cintamu Tidak akan mudah goyah Sekokoh batu karang Itulah kelak yang akan menjadi  cinta sejati dalam hidupmu Menjadi belahan jiwamu Meski mata rabun Ingatan pikun Namun hati akan tetap mengingat dan mengenali Cinta sejati ini Karena bukan indah yang membuat nyaman Tetapi rasa nyaman yang akan terasa indah Sragen, 16 Februari 2021

Sebelum Terlambat

Sebelum Terlambat M. Rahayu Di saat kau berharap Yang tak kau dekap Menanti yang tak  kau miliki Bagai malam dingin  Menanti terbitnya matahari Di saat matahari bersinar Mengeluh kepanasan Dan berharap hujan  Di kala musim kemarau Bila rasa syukur Tak tersemat dalam dirimu Dan menghargai milik sendiri Baru kau akan tahu Rindu terberatmu   Di saat orang paling kau sayangi  Paling bermakna dalam hidupmu Telah tiada  Pergi jauh darimu Jangan sia-siakan waktu Sebelum semua pergi Meninggalkan kenangan pilu Sebelum penyesalan datang Hadir dalam hidupmu  Karena semuanya sudah terlambat Sekedar meminta maaf  Tak mungkin di dapat Saat di depan mata Yang tersisa batu nisan Meski tangis airmata bercucuran Tak akan membuatnya kembali Sragen, 8 Februari 2021  

Lebih Indah

Lebih Indah M.Rahayu Bila kau tak mampu Menundukkan pandanganmu Di matamu hanya ada kekuranganku Tak ada kebaikan Yang kau lihat dari ku Meski ku miliki segalanya Mereka yang di sana Akan jauh lebih indah  Dan lebih menarik di matamu Meskipun sejuta mata menggoda Seribu rupa mempesona Kesetiaan yang menentukan keputusanmu Aku tak mungkin menjagamu Dalam seluruh waktu Godaan akan mengiringi Setiap langkah kakimu Hanya kekuatan iman Yang menetapkan hatimu Di atas agama mu Yang mampu meluluhkan hasratmu Sragen, 8 Februari 2021

Sindrom Patah Hati

Sindrom Patah Hati M. Rahayu Kala sindrom patah hati Menguasai relung jiwa Emosi tiada terkendali Sedih mengusik batin Sakit mengoyak hati Kepala pusing tujuh keliling Isi perut bagai diaduk-aduk Serasa ingin keluar Menghirup udara bebas Dada terasa sesak Hati seperti berdarah Ditusuk-tusuk duri tajam Kala itu Hati tak mampu lagi menerima Rasa sakit yang mendera Hingga menyeret hati Lupa mengendalikan diri Namun apa daya Hati tak mau kompromi Mengerti apalagi memahami Karena memaafkan tak  semudah Membalikkan telapak tangan Seiring waktu berjalan  Sakit hati mungkin bisa dilupakan Meski butuh proses waktu dan perjuangan Tibanya masa itu Hanya waktu tahu Sragen, 8 Februari 2021

Jarak Kita

Jarak Kita M. Rahayu Bagai memikul beban berat  Di atas pundakmu Hingga kau tak kuasa Menggerakkan tanganmu Apalagi jemarimu Untuk sekedar me-like postinganku Meski berjam-jam  Kau sibuk dengan handphonemu Komen sana sini Bersama teman mayamu Setiap ada postinganku Jangankan memberi komen Sekedar singgah pun Tak ada waktu Kau hanya melewatinya Sedekat apa pun jarak kita  Di dunia nyata Ataupun di dunia maya Nyatanya terasa jauh  Tak ada tutur sapa Apalagi ucap salam  Di antara kita Sragen, 7 Februari 2021

Takut

Takut M.Rahayu Aku hanya butuh dirimu Sebagai tempat berpijak Sebagai pegangan hidup Tapi kini hati ini Kau buat tidak nyaman Di kala dirimu telah berubah Dan pegangan pun goyah Jiwa ini dirundung rasa takut dan cemas Menghadapi masa depan  Yang terbentang di depan mata Hati selalu bertanya Apa yang akan terjadi Hidup dalam ketidakpastian Sesuatu yang  belum ku tahu Belum pernah ku rasa Tetapi aku harus berdamai  Dengan keadaan apa pun Karena sejatinya hidup Selalu serba tidak pasti  Dan tidak tahu Satu hal yang pasti  Hanyalah saat ini Aku harus tahu diri Menyesuaikan keadaan Dalam segala perubahan Menerima segala gejolak emosi Tepiskan rasa takut Sragen, 6 Februari 2021

Tiba Saatnya

Tiba Saatnya M. Rahayu Tiba saatnya nanti Kita akan pergi  Meninggalkan dunia ini Tak lagi bersama mereka Keluarga teman dan saudara Pada hari itu  Kita sedang terbujur  Hanya seorang diri  Di lubang kubur  Sempit dan terhimpit Gelap gulita Tanpa pelita Pengap tanpa udara Saatnya bertanggung jawab Bersama timbangan amal Selama meniti kehidupan Hanya ada dua kemungkinan Menjadi pembela  Atau membinasakan kita Hitam putihnya lembaran hidup Akan kembali kepada diri sendiri Sragen, 3 Februari 2021

Saatnya

  Saatnya M. Rahayu Hidup bagai perjalanan panjang   Penuh liku dan rintangan Cobaan kadang menjadi teman Musibah datang tanpa celah Hati kian resah Rasa lelah  Hingga hilang arah Saat itulah Untuk berhenti sejenak Lepaskan semua beban Yang menggelayut di pundak Acuhkan sesaat  Urusan gemerlap dunia Istirahatkan jiwa raga  Saatnya mendekat kepada-Nya Membasahi lidah  Menyebut asma-Nya Hingga tubuh dan jiwa kuat Untuk kembali melangkah Meneruskan sisa perjalanan hidup Yang sesaat tertunda Sragen, 2 Februari 2021

Sandiwara Cinta

Sandiwara Cinta M.Rahayu Lembutnya hatimu Manisnya lisanmu Hanyalah sandiwara Aku pikir baik-baik saja Tak ku sangka  Ada dusta bertahta Cintamu ku anggap setia Ternyata kiasan semata Kau berbagi rasa  Dengan dia di sana Bersama kekasih bayangan Hancurnya hatiku Rapuhnya jiwaku Saat ku tahu Sandiwara cintamu  Badai sandiwara cinta Hempaskan seluruh rasa Hilangkan segala asa Sragen, 2 Februari 2021