Skip to main content

Puisi "Andai Saja*

Andai Saja
Karya: M. Rahayu

Andai saja
Dia tahu  ....
Di lubuk hati ini
Tersimpan segudang api cemburu
Setiap waktu mampu membakar kalbu

Andai saja 
Dia tahu ......
Sekeping hati ini 
Ingin disayang 
Diberi perhatian 
Didengar keluh kesahnya
Ditemani dalam sedihnya

Andai saja
Dia tahu .....
Merajuknya hati ini
Ingin dibujuk
Marahnya hati ini
Ingin didekati
Sedihnya hati ini
Ingin didengari

Andai saja
Dia tahu .....
Di balik seribu satu rasa ini
Ada sekeping hati nan lembut Bukan minta dimanja
Hanya perlu sedikit perhatian 
Agar rasa kasih berwujud 

Andai saja
Dia tahu .....
Hati ini senantiasa bertanya
Wujudkah cinta  di hatinya
Saat dia tak peduli
Manakala hati ini
Berselimut duka

Cintailah diri ini apa adanya
Bukan paras rupa semata
Tanpa membandingkan
Dengan yang lainnya

Sragen, 16 Maret 2010

Comments

Popular posts from this blog

Puisi "Maafkan Aku"

Maafkan Aku Karya: M. Rahayu Maafkan aku, Selama bersamamu Aku belum mampu  Menjadi pena hitam Dalam lembaran hidupmu Mengukir kebahagiaan Menghadirkan senyum di wajahmu Apalagi tawa di bibirmu Maafkan aku, Selama bersamamu Aku  hanya pena merah Selalu membuatmu marah Memberi goresan luka Rasa sakit yang menghimpit Perih mengiris hati Di sepanjang hidupmu Maafkan aku, Segala daya upaya Sudah ku coba Untuk memahamkan diri Agar aku mengerti Sebagai diri yang berarti Dan menjadi yang kau ingin Sragen, 22 Juni 2020

Purnama

Purnama Senja mulai beranjak pergi Menyelinap di balik gelapnya malam  Aku beranjak dari tempat duduk Melangkahkan kaki Menuju pintu jendela Perlahan ku buka pintu  Hembusan angin malam Langsung menyeruak masuk Mulai menyapa kulit Dan membelai rambutku  Yang mengurai di bahu Sesekali ku gosokkan kedua tangan Untuk mengusir dingin yang kian mengusik Aku berdiri menatap langit Menanti hadirnya sang rembulan  Di malam bulan purnama Untuk mengurai kegelapan Yang menyelimuti hati Aku terus menghitung waktu Hingga malam semakin larut Namun rembulan tak jua datang Masih enggan menyinari bumi Sragen, 6 Okt 22  

Gelisah

Gelisah M. Rahayu Hidup dalam pusaran gelisah Kecemasan dan kekhawatiran Mengusik ketenangan hati Seakan tak ada lagi tempat bersandar Tumpuan dan pegangan hidup  telah patah Saat hidup dalam belenggu Kebebasan dikebiri Bagai burung dalam sangkar besi Riuh berita kematian Berkumandang di masjid-masjid Bertebaran di media sosial dan grup Suara sirine ambulan mengiang di telinga Menyiutkan nyali yang mendengar Kematian seolah di ujung penantian Bisa datang kapan saja Tanpa memilih waktu dan tempat Tanpa memandang batas usia Sragen, 8 Juli 2021