Skip to main content

Saya Cinta Menulis


 Saya Cinta Menulis
Bagi saya, menulis adalah suatu kegiatan yang sangat positif bagi saya dan memberikan banyak manfaat terutama bagi diri saya sendiri. dengan menulis saya bisa mengembangkan hobi saya, saya dapat menuangkan segala ide atau gagasan saya dalam blog. selain itu, dengan menulis saya dapat memanfaartkan waktu luang saya untuk hal yang bermanfaat. apalagi jika tulisan saya disukai pembaca. dari  tulisan saya mungkin bisa memberikan manfaat untuk orang lain, paling tidak bisa menghibur orang lain, atau memberikan motivasi-motivasi untuk orang lain. 

Saya ingin kegiatan menulis saya ini bisa menjadi kebiasaan saya, mengisi hari-hari saya, dan menjadi bagian sejarah dalam hidup saya.  jujur saja, saya lebih suka menulis tentang puisi. Saya senang mengungkapkan perasaan saya, isi hati saya, bahkan pengalaman orang  lain saya tuangkan dalam bentuk puisi. Meskipun saya bukan orang yang pandai merangkai kata-kata, saya tetap berusaha menulis dan menulis semampu saya. 

Comments

  1. saya malah kebalikan ....puisi ga bisa..hebat klo bisa nulis puisi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Puisi "Maafkan Aku"

Maafkan Aku Karya: M. Rahayu Maafkan aku, Selama bersamamu Aku belum mampu  Menjadi pena hitam Dalam lembaran hidupmu Mengukir kebahagiaan Menghadirkan senyum di wajahmu Apalagi tawa di bibirmu Maafkan aku, Selama bersamamu Aku  hanya pena merah Selalu membuatmu marah Memberi goresan luka Rasa sakit yang menghimpit Perih mengiris hati Di sepanjang hidupmu Maafkan aku, Segala daya upaya Sudah ku coba Untuk memahamkan diri Agar aku mengerti Sebagai diri yang berarti Dan menjadi yang kau ingin Sragen, 22 Juni 2020

Purnama

Purnama Senja mulai beranjak pergi Menyelinap di balik gelapnya malam  Aku beranjak dari tempat duduk Melangkahkan kaki Menuju pintu jendela Perlahan ku buka pintu  Hembusan angin malam Langsung menyeruak masuk Mulai menyapa kulit Dan membelai rambutku  Yang mengurai di bahu Sesekali ku gosokkan kedua tangan Untuk mengusir dingin yang kian mengusik Aku berdiri menatap langit Menanti hadirnya sang rembulan  Di malam bulan purnama Untuk mengurai kegelapan Yang menyelimuti hati Aku terus menghitung waktu Hingga malam semakin larut Namun rembulan tak jua datang Masih enggan menyinari bumi Sragen, 6 Okt 22  

Gelisah

Gelisah M. Rahayu Hidup dalam pusaran gelisah Kecemasan dan kekhawatiran Mengusik ketenangan hati Seakan tak ada lagi tempat bersandar Tumpuan dan pegangan hidup  telah patah Saat hidup dalam belenggu Kebebasan dikebiri Bagai burung dalam sangkar besi Riuh berita kematian Berkumandang di masjid-masjid Bertebaran di media sosial dan grup Suara sirine ambulan mengiang di telinga Menyiutkan nyali yang mendengar Kematian seolah di ujung penantian Bisa datang kapan saja Tanpa memilih waktu dan tempat Tanpa memandang batas usia Sragen, 8 Juli 2021