Skip to main content

Menulis bagi Seorang Guru

Menulis bagi Seorang Guru
Oleh M. Rahayu
Menulis merupakan sebuah kegiatan yang tidak hanya dilakukan oleh seseorang yang memiliki label sebagai penulis. Menulis juga bukan suatu kegitan yang menjadi bakat yang dimiliki oleh seseorang. Namun, menulis sebagai suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa terkecuali. Termasuk dalam hal ini adalah seorang guru. 
Bagi seorang guru, menulis sebagai suatu kegiatan yang memiliki banyak sekali manfaat. Oleh karena itu, sudah selayaknya kalau seorang guru juga melakukan kegiatan menulis disamping kegiatan pokok yang lainnya, seperti mengajar, mendidik, dan melatih siswanya. 
Namun, pada kenyataannya hingga saat ini masih banyak sekali guru yang belum memahami apa saja manfaat dari menulis. Sehingga, hal ini sering berakibat pada ketidakmauan guru untuk menulis, baik menulis yang berupa tulisan nonfiksi, seperti buku, bahan ajar, laporan penelitian, atau artikel untuk media cetak, maupun berbagai bentuk tulisan fiksi lainnya. Mungkin jika guru sudah memahami betapa banyaknya manfaat menulis akan tergerak hatinya untuk menulis.
Ada berbagai manfaat menulis yang bisa diperoleh bagi guru, diantaranya sebagai berikut.
Pertama, dengan menulis guru dapat menuangkan ide, gagasan, dan pemikirannya mengenai berbagai hal, khususnya hal-hal yang  berkaitan dengan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru.
Kedua, menulis merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Dalam menjalankan tugasnya  sebagai guru, akan menemukan banyak sekali masalah di lapangan. Terutama masalah yang berkaitan dengan siswa pada saat kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk memecahkan masalah tersebut  dapat dilakukannya dengan menulis. 
Ketiga, menulis dapat bermanfaat untuk membantu atau menunjang kelancaran kenaikan pangkat guru.  Seorang guru yang mampu menulis buku atau artikel akan dinilai sebagai guru yang memiliki kemampuan yang lebih dalam profesinya. Tulisan yang dibuat oleh guru juga mencerminkan sejauh mana guru memiliki penguasaan kompetensi terhadap bahan ajar/pengetahuan yang terkait dengan bidang/ruang lingkup pengetahuannya.
Keempat, menulis dapat bermanfaat untuk pengembangan materi atau bahan ajar dalam mata pelajaran yang diemban. Dengan menulis, seperti menulis buku mata pelajaran, berarti guru telah melakukan pengembangan materi pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. Materi tersebut akan dibaca dan dianalisis oleh guru-guru lain, khususnya guru yang memiliki mata pelajaran yang sama atau satu rumpun pelajaran. Berdasarkan analisis itulah, guru akan mendapatkan masukan, kritik, saran, dan pengembangan dari tulisan yang dibuatnya. 
Kelima, tulisan yang dibuat oleh guru akan menjadi investasi bagi dirinya untuk kepentingan akhirat. Guru yang meyakini bahwa setelah kehidupan di dunia ini ada kehidupan akhirat maka ia akan termotivasi untuk banyak menulis. Dengan menulis, ia yakin telah berbuat kebaikan. Bahkan ketika ia telah tiada. 
Keenam, menulis akan mengikat pengetahuan yang dimiliki oleh penulis itu sendiri. Dengan menulis, guru dapat membuka kembali pemahamannya mengenai sesuatu yang ditulis dan mengembangkannya dengan lebih mudah. Tanpa ada tulisan, guru akan sulit mengembangkan materi bahan ajar dan pengetahuan yang dimilikinya. 
Ketujuh, menulis merupakan bagian dari pertanggungjawaban profesi terhadap stakeholdernya (berbagai pihak yang menggunakan jasanya). Guru yang menulis sudah barang tentu akan berinteraksi dengan pelanggan-pelanggannya, seperti siswa, guru lain, orangtua, dan dunia usaha/dunia industri. Semua pihak tersebut sangat berkepentingan untuk melihat sejauh mana guru memiliki kemampuan atau tidak dalam bidang profesinya (mata pelajaran/bidang studinya).
Dengan melihat betapa banyaknya manfaat menulis bagi guru yang sudah diuraikan di atas, mungkin akan dapat menggerakkan hati guru untuk mencoba dan belajar menulis. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Dan tidak ada kata terlambat untuk melakukan suatu kebaikan. (end) 

    Comments

    Post a Comment

    Popular posts from this blog

    Puisi "Maafkan Aku"

    Maafkan Aku Karya: M. Rahayu Maafkan aku, Selama bersamamu Aku belum mampu  Menjadi pena hitam Dalam lembaran hidupmu Mengukir kebahagiaan Menghadirkan senyum di wajahmu Apalagi tawa di bibirmu Maafkan aku, Selama bersamamu Aku  hanya pena merah Selalu membuatmu marah Memberi goresan luka Rasa sakit yang menghimpit Perih mengiris hati Di sepanjang hidupmu Maafkan aku, Segala daya upaya Sudah ku coba Untuk memahamkan diri Agar aku mengerti Sebagai diri yang berarti Dan menjadi yang kau ingin Sragen, 22 Juni 2020

    Purnama

    Purnama Senja mulai beranjak pergi Menyelinap di balik gelapnya malam  Aku beranjak dari tempat duduk Melangkahkan kaki Menuju pintu jendela Perlahan ku buka pintu  Hembusan angin malam Langsung menyeruak masuk Mulai menyapa kulit Dan membelai rambutku  Yang mengurai di bahu Sesekali ku gosokkan kedua tangan Untuk mengusir dingin yang kian mengusik Aku berdiri menatap langit Menanti hadirnya sang rembulan  Di malam bulan purnama Untuk mengurai kegelapan Yang menyelimuti hati Aku terus menghitung waktu Hingga malam semakin larut Namun rembulan tak jua datang Masih enggan menyinari bumi Sragen, 6 Okt 22  

    Gelisah

    Gelisah M. Rahayu Hidup dalam pusaran gelisah Kecemasan dan kekhawatiran Mengusik ketenangan hati Seakan tak ada lagi tempat bersandar Tumpuan dan pegangan hidup  telah patah Saat hidup dalam belenggu Kebebasan dikebiri Bagai burung dalam sangkar besi Riuh berita kematian Berkumandang di masjid-masjid Bertebaran di media sosial dan grup Suara sirine ambulan mengiang di telinga Menyiutkan nyali yang mendengar Kematian seolah di ujung penantian Bisa datang kapan saja Tanpa memilih waktu dan tempat Tanpa memandang batas usia Sragen, 8 Juli 2021