Dia
Tubuh rimpuh
Sesekali terhuyung terseok
Menyisir jalan aspal
Panas terik mentari
Membuat aspal seperti meleleh
Melangkah tanpa alas
Di bawah sengatan
Panas terik mentari
Peluh keringat mengguyur tubuh
Membasahi selembar baju lusuh
Dan celana pendek kumal
Yang melekat di tubuh
Tak peduli lalu lalang
Orang berkendara
Suara klakson bersahutan
Tanda peringatan kepadanya
Untuk segera menepi
Raut wajah kusutnya
Seolah memberitahu
Sudah lama kulitnya
tidak tersentuh air
Dia terus melangkah
Di sepanjang jalan aspal
Entah sampai kapan
Langkahnya terhenti
Sragen, September 2022
Comments
Post a Comment