Skip to main content

Ge-er

Pernahkah kamu merasa GR ...?
Tentunya kamu tahu kan apa itu GR (ge-er)? Maksudnya gedhe rasa.
Siapa pun dirimu, entah cowok atau cewek janganlah menjadi orang yang terlalu menggunakan perasaan untuk menilai segala sesuatunya, sehingga kamu menjadi orang yang mudah ge-er.  Misalnya,  ketika ada seseorang yang  bersikap baik atau manis kepadamu,  dia selalu merespon baik setiap perkataan atau japrian kamu, hatimu langsung berbunga-bunga. Pahamilah, mungkin memang begitulah pula sikapnya ke orang lain. Dia mungkin tipe orang yang ramah ke semua orang dan sudah terbiasa bersikap sopan ke berbagai kalangan. Bukan hanya ke kamu saja. Jadi  dia baik kepadamu bukan berarti dia menyukaimu.  Jadi, jangan terlalu cepat ge-er ya ... terjebak oleh perasaan untuk menyikapi segala sesuatunya....! Terlebih lagi terhadap dia, seseorang yang memang tidak pantas dan  benar-benar harus kau jauhi dari sikap ge-er mu itu. Jangan sampai rasa ge-er mu yang berlebihan itu akan menjerumuskan dan membawamu pada perasaan yang tidak seharusnya kau miliki. Jika itu sampai terjadi, bisa tidak baik akibatnya bagi dirimu sendiri, bahkan juga bagi orang lain. Meskipun dengan perasaan mu itu telah menggiring hatimu pada perasaan bahagia, namun itu bukanlah kebahagiaan sesungguhnya. Katakanlah ... itu hanya kebahagiaan semu. Jika sekarang kau mengalami hal itu, sebaiknya jauhkan atau hentikanlah! Jangan sampai perasaan mu itu kelak yang akan menghancurkan perasaan dan dirimu sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Puisi "Maafkan Aku"

Maafkan Aku Karya: M. Rahayu Maafkan aku, Selama bersamamu Aku belum mampu  Menjadi pena hitam Dalam lembaran hidupmu Mengukir kebahagiaan Menghadirkan senyum di wajahmu Apalagi tawa di bibirmu Maafkan aku, Selama bersamamu Aku  hanya pena merah Selalu membuatmu marah Memberi goresan luka Rasa sakit yang menghimpit Perih mengiris hati Di sepanjang hidupmu Maafkan aku, Segala daya upaya Sudah ku coba Untuk memahamkan diri Agar aku mengerti Sebagai diri yang berarti Dan menjadi yang kau ingin Sragen, 22 Juni 2020

Purnama

Purnama Senja mulai beranjak pergi Menyelinap di balik gelapnya malam  Aku beranjak dari tempat duduk Melangkahkan kaki Menuju pintu jendela Perlahan ku buka pintu  Hembusan angin malam Langsung menyeruak masuk Mulai menyapa kulit Dan membelai rambutku  Yang mengurai di bahu Sesekali ku gosokkan kedua tangan Untuk mengusir dingin yang kian mengusik Aku berdiri menatap langit Menanti hadirnya sang rembulan  Di malam bulan purnama Untuk mengurai kegelapan Yang menyelimuti hati Aku terus menghitung waktu Hingga malam semakin larut Namun rembulan tak jua datang Masih enggan menyinari bumi Sragen, 6 Okt 22  

Gelisah

Gelisah M. Rahayu Hidup dalam pusaran gelisah Kecemasan dan kekhawatiran Mengusik ketenangan hati Seakan tak ada lagi tempat bersandar Tumpuan dan pegangan hidup  telah patah Saat hidup dalam belenggu Kebebasan dikebiri Bagai burung dalam sangkar besi Riuh berita kematian Berkumandang di masjid-masjid Bertebaran di media sosial dan grup Suara sirine ambulan mengiang di telinga Menyiutkan nyali yang mendengar Kematian seolah di ujung penantian Bisa datang kapan saja Tanpa memilih waktu dan tempat Tanpa memandang batas usia Sragen, 8 Juli 2021